1.
Pasta adalah makanan olahan yang
digunakan pada masakan Italia, dibuat dari campuran tepung terigu, air, telur,
dan garam yang membentuk adonan yang bisa dibuat menjadi berbagai variasi
ukuran dan bentuk.
2. Kegunaan
pasta:
Berdasarkan
kegunaannya pasta dibedakan atas :
·
Pasta sebagai bahan
pengisi
Pasta ini bentuknya kecil-kecil dan bervariasi. Biasanya digunakan sebagai bahan pengisi masakan soup. Contohnya : pennete (pena), atelline (bintang kecil), anneline (lingkaran kecil), treneite (tipis memanjang), spaghetti, macaroni, rigatoni penne (berlubang bagian tengahnya), farfalef (kupu-kupu), aliche (spiral) dan vermicelli (cacing)
·
Pasta sebagai bahan
pelapis
Pasta
jenis ini berbentuk pipih dan melebar dengan bagian pinggiran lurus atau
bergerigi. Jenis ini biasanya digunakan untuk masakan yang dipanggang
berlapis-lapis yang diantara lapisannya diberi bahan pengisi. Contohnya :
lasagna, tortiglioni, bucatini, conchiglie dan cravatiine.
·
Pasta sebagai wadah
(tartelette)
Pasta
ini berbentuk silinder yang pipih dan besar dengan lubang di bagian tengahnya.
Bagian yang berlubang diisi dengan bahan pengisi. Contohnya : ravioli dan
cannelloni.
3. Macam-macam
pasta:
Berdasarkan
di pasaran, bentuknya dikelompokkan menjadi :
·
Pasta Segar (fresh
pasta)
Pasta
segar dibuat dari adonan yang terdiri dari tepung terigu, air dan telur tanpa
melalui proses pengeringan. Biasanya pasta ini dibuat dengan tangan dan
dikerjakan dalam bentuk usaha industri kecil dalam rumah tangga (home
industri). Yang termasuk jenis pasta ini adalah noodles, spaghetti, ravioli,
cannelloni dan lasagna.
·
Pasta Kering (dried
pasta)
Pasta kering dibuat dari adonan yang
terdiri dari tepung gandum keras dan air kemudian dikeringkan. Jenis pasta ini
biasanya dibuat oleh mesin-mesin pabrik dan dijual dalam bentuk kemasan.
Pasta kering yang berkualitas baik
biasanya ditandai dengan :
a) Teksturnya
licin, kecuali untuk jenis pasta yang bagian permukaannya diberi motif-motif
tertentu.
b) Warnanya
kuning gading.
c) Bentuknya
utuh, bila dipatahkan tidak hancur.
d) Pengembangannya
menjadi 4 kali lipat dari bentuk semula bila dimasak.
Berdasarkan
bahan tambahannya, pasta dikelompokkan menjadi :
·
Egg Pasta
Pasta
yang dalam pembuatannya ditambahkan telur, shingga warna pasta menjadi kuning
pucat.
·
Milk Pasta
Pasta
yang dalam pembuatannya ditambahkan susu bubuk sehingga warnannya menjadi putih
pucat.
·
Vegetable Pasta
Pasta
yang dalam pembuatannya ditambahkan sayuran, biasanya bayam sehingga warna
pasta berubah sesuai dengan warna tambahannya. Kadang-kadang penambahan sayuran
pada pembuatan pasta hanya untuk diambil aromanya saja, misalnya tomat.
Berdasarkan pengelompokkan bentuknya, pasta dapat dikategorikan
menjadi 6 yaitu Pasta Lunga (Long pasta), Fettucce (Ribbons),
Tubi (Tubes), Forme Speciali (Special Shapes), Pasta
Ripiena (Stuffed Pasta), dan Pasta per Minestrie (Soup
Pasta). Masing-masing pasta mempunyai spesifikasi, jenis, dan nama
tersendiri.
1. Pasta Lunga (Long
pasta)
·
Vermicelli : Silinder panjang seperti lidi

·
Fettucine : Pita mie
panjang

·
Lasagna : Bentuk lembaran
![]() |
2. Fettucce (Ribbons)
·
Tagliatelli : Pita mie bergelombang

·
Penne : Silinder pendek dengan kedua
ujung dipotong serong

·
Ziti : Silinder panjang

·
Macaroni : Silinder panjang

3. Tubi (Tubes)
·
Elbow macaroni : Silinder lengkung

·
Fusilli : Pita
berbentuk spiral

·
Farfalle : Bentuk dasi
kupu-kupu

4. Forme Speciali (Special
Shapes)
·
Conchiglie : Pasta
kerang

·
Ravioli : Pasta isi berbentuk segiempat
atau segitiga

5. Pasta Ripiena : (Stuffed
Pasta)
Tortellini
: Pasta isi berbentuk setengah lingkaran
6. Pasta per Minestrie (Soup
Pasta)
Ditallini
: Bentuk seperti tabung dengan panjang ± 1cm
4. 
Sauce untuk
hidangan pasta :


- Tomatto sauce
Saus tomat adalah saus yang dibuat dari buah
tomat
yang sudah masak
ditambah gula,
garam,
cuka dan rempah-rempah
seperti cengkeh
dan kayu manis.
Bawang bombay,
seledri
dan sayuran
lain juga sering ditambahkan ke dalam saus tomat.
-
Cheese sauce.
-
Meat Sauce
Saus daging adalah saus yang dimana daging tersebut menjadi bahan utama
dan ditambahkan bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang bombay, merica hitam,
gula dan garam.
Setiap jenis pasta
biasanya mempunyai karakteristik sauce yang berbeda-beda. Jenis pasta
seperti pita, spaghettini, dan angel hair dilengkapi saus dengan
tingkat kekentalan yang encer dan bening.
Bentuk pasta yang lebih
tebal seperti fettucine menggunakan saus kental, dan jenis pasta yang
mempunyai rongga atau berlubang seperti pipa menggunakan saus yang sangat
kental.
5. Porsi
pasta pada hidangan kontinental:
Pasta
dapat disajikan menjadi bahan dasar dalam hidangan appetizer, soup, accompaniment
main course dan dessert.
·
Pada Appetizer = 75 gr
·
Pada Soup = 50 gr
·
Pada Accompaniment main course = 60 gr
·
Pada Dessert = 75 gr
6. Teknik
perebusan pasta :
Merebus
merupakan teknik pemasakan yang sering dilakukan pada pasta. Berikut ini ada
beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat perebusan pasta :
·
Gunakan air yang cukup
untuk merebus pasta. Air hendaknya merendam seluruh bagian pasta. Perbandingan
yang dapat digunakan adalah 4 liter air untuk 450 gram pasta. Jumlah air yang
cukup akan mematangkan pasta pada tingkat kematangan “au dente” (lunak tapi
masih kenyal) dan akan menyegah pasta melekat satu sama lainnya.
·
Gunakan panci yang
besar yang memungkinkan pasta terendam secara keseluruhan. Kecuali untuk jenis
pasta yang panjang, seperti spaghetti. Caranya dengan mendorong bagian ujung
dari seikat pasta, sedikit demi sedikit gulungan pasta didorong melingkar
mengikuti bentuk pancinya sampai pada bagian ujung akhir dari pasta.
·
Masak pasta ke dalam
air garam yang telah mendidih, lakukan pemasakan dengan api kecil dan waktu
yang cepat. Jangan memasak pasta sekaligus dalam jumlah banyak, sebab suhu air
tidak bertahan lama. Lama pemasakan pasta bergantung dari kualitas dan
ukurannya. Berikut ini diberikan patokan waktu yang dapat digunakan dalam
pemasakan berbagai jenis pasta dari air mendidih dan untuk 100 gr pasta dalam 1
liter air :
o Vermicelli : 5 menit
o Spaghetti : 5 menit
o Long
macaroni : 10 menit
o Lasagne : 10 menit
o Tagliatelle : 10 menit
o Anneloni : 10-12 menit
o Ravioli : 15 menit
Yang perlu diperhatikan bahwa pasta
tidak boleh dipanaskan kembali stelah dimasak, sebab pasta akan menjadi terlalu
matang atau lembek dan basah.
·
Tambahkan minyak ke
dalam perebusan pasta untuk mencegah agar pasta tidak lengket satu sama lain.
·
Jangan menutup panci
pada saat merebus pasta, karena air akan tumpah keluar.
·
Aduk-aduk pasta
sesekali saat direbus untuk mencegah agar pasta tidak melekat di dasar panci.
·
Angkat pasta sebelum
waktu pemasakan selesai, sebab ditiriskan.
·
Jangan mengocorkan
pasta yang sudah direbus dengan air dingin, sebab pasta akan cepat basi.
Biasanya hal ini dilakukan untuk mencegah agar pasta tidak terlalu lunak.
7. Teknik
penyimpanan pasta
a. Dried pasta
Dried pasta mempunyai daya simpan yang lebih lama jika dibandingkan dengan fresh pasta. Teknik penyimpanan pasta yang benar adalah meletakkan pasta dalam wadah atau tempat yang dingin tetapi tidak lembab maka pasta dapat bertahan lebih dari 1 tahun. Penyimpanan pasta minimal 1 bulan membutuhkan waktu merebus yang lebih lama dibandingkan yang belum lama disimpan.
b. Fresh pasta
Pasta dapat disimpan dalam kondisi telah direbus dengan menaruh dalam wadah plastik tertutup kemudian simpan dalam refrigerator. Untuk jenis pasta seperti lasagna dapat disimpan dengan
cara dibekukan. Untuk
menghangatkan kembali pasta yang telah dingin dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara pertama dengan menggunakan microwave, caranya masukkan pasta dalam wadah tahan panas kedalam microwave dengan suhu tinggi selama 1-3 menit. Cara kedua dengan memasukkan pasta dalam colander kemudian disiram dengan air panas. Pasta beku sebelum di panaskan harus diletakkan pada suhu uang atau sehari sebelumnya dipindah dalam refrigerator agar gumpalan es-nya meleleh (thawing)
8. Teknik pengolahan pasta
a. Fresh pasta
Fresh pasta dalam pengolahan lebih sulit dibandingkan dengan pengolahan dried pasta.
Pada fresh pasta lama memasaknya lebih cepat dan sangat mudah menjadi lunak/lembek (overcooking).
Pengaruh overcooking pada fresh pasta akan membuat fresh pasta menjadi seperti bubur. Tekstur yang benar pada fresh pasta adalah halus dan lembut di mulut. Berbeda dengan dumpling yang diolah dengan cara merebus adonan dumpling yang telah dibentuk bola-bola kedalam air mendidih yang telah diberi garam. Jika bola-bola yang tenggelam telah mengapung berarti dumpling sudah matang.
b. Dried pasta
Komponen-komponen yang perlu diperhatikan sebelum
pengolahan pasta adalah menggunakan panci yang lebar dan besar agar suhu panas
dalam panci tidak berubah dan cukup ruang untuk mengaduk pasta dalam air.
Selama proses perebusan pasta akan mengeluarkan pati sehingga membutuhkan air yang
cukup banyak agar pati yang telah keluar tidak melekat kembali pada pasta.
Perbandingan air dan pasta yang dibutuhkan adalah 10:1 yaitu 1 liter air untuk
tiap 100 gr pasta kering. Dalam air rebusan pasta perlu ditambahkan 10 gr garam
per 1 liter air, serta sedikit minyak agar pasta tidak saling melekat.
Tingkat kematang pada dried pasta berbeda dengan fresh
pasta. Pada dried pasta membutuhkan waktu yang agak lama dan tekstur yang
paling baik jika digigit masih terasa renyah atau dalam bahasa italia disebut dengan
istilah aldente.
Waktu yang digunakan untuk mengukur lama perebusan
pasta minimal 4 menit, tetapi ini
bukan merupakan patokan yang pasti karena lama perebusan sangat ditentukan
oleh bentuk pasta, tebal tipis pasta, usia penyimpanan, dan ketegori fresh
pasta atau dried pasta.
Dried pasta yang telah direbus akan mempunyai volume 2 kali lipat dari dried pasta.
Contoh 100 gr macaroni kering menjadi 250 gr. Pada dasarnya untuk mendapatkan
tekstur pasta yang renyah adalah menghentikan suhu panas dalam pasta agar
setelah ditiriskan proses tersebut tidak berlangsung sehingga pasta tidak
menjadi lunak selama ditiriskan. Proses tersebut dapat dilakukan dengan 3 cara:
a. Meniriskan pasta.
Teknik ini melarang pasta dibilas dengan air dingin karena
pati yang menempel pada pasta akan hilang padahal pati tersebut membantu pasta
melekat pada saus. Dengan teknik ini pati yang menempel masih banyak sehingga
pasta yang dihasilkan warnanya agak kusam tidak jernih.
b. Memasukkan satu gelas air dingin dalam air rebusan pasta.
Teknik ini pati yang menempel pada pasta lebih sedikit
dibandingkan pada teknik yang pertama.
c. Meniriskan pasta dan dibilas air dingin
Apabila menggunakan teknik ini setelah ditiriskan kemudian
disiram dengan air dingin, secepatnya pasta dimasukkan kembali dalam panci dan
dicampur dengan sauce agar sauce dapat melekat pada pasta. Teknik seperti ini
khusus digunakan untuk lasagna (agar tiap lembaran dengan mudah dipisahkan) dan
jenis salad pasta dingin teknik ini untuk mencegah agar pasta tidak membentuk
lapisan tipis dari pati yang nantinya akan membuat pasta menjadi kusam pada
waktu dingin
9. Penataan dan penyajian pasta
Pasta dapat disajikan menjadi bahan dasar dalam hidangan appetizer, soup, main couse, main
dish,dan one dish meal dan dessert.
Penyajian pasta biasanya terletak pada porsi. sesuai dengan jenis hidangan yang disajikannya.
Misalnya . 450 gr pasta kering dapat dihidangkan
menjadi 6 porsi appetizer
atau 4 main course.
Alat saji untuk pasta
·
Sebagai hidangan pendamping, dapat diletakkan dibawah atau disamping
hidangan utama.
·
Sebagai one dish meal disajikan dalam dinner plate
·
Sebagai snack atau appetizer, disajikan dalam b & b plate atau dessert
plate
Awalnya pasta hanya disajikan hanya dengan menambahkan
olive oil, dan keju parut. Namun dalam perkembangannya pasta disajikan
dengan berbagai
sauce, misanya:
- tomatto sauce
- cheese sauce.
- Meat Sauce
Setiap jenis pasta biasanya mempunyai karakteristik sauce
yang berbeda-beda. Jenis pasta seperti pita, spaghettini, dan angel
hair dilengkapi saus dengan tingkat kekentalan yang encer dan bening. Bentuk
pasta yang lebih tebal seperti fettucine menggunakan saus kental, dan
jenis pasta yang mempunyai rongga atau berlubang seperti pipa menggunakan saus
yang sangat kental.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar